Meraih manfaat dari limbah sabut kelapa

Kondisi pandemi saat ini memaksa kita untuk melakukan segala aktivitas dari rumah. Banyak orang yang kini  mencari kesibukan lain untuk mengurangi kepenatan berdiam diri di rumah. Seperti yang terlihat, ketertarikan masyarakat terhadap tanaman hias sangat meningkat belakangan ini. Membuat kebutuhan-kebutuhan pendukung tanaman hias tersebut juga ikut berkembang dan dicari-cari, termasuk media tanam.

Media tanam atau media tumbuh merupakan tempat atau wadah untuk tumbuh dan hidupnya tanaman, tempat bagi akar atau bakal akar tumbuh dan juga sebagai pondasi akar agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh juga sebagai sarana menghidupi tanaman yang kita punya. Agar tanaman kita dapat tumbuh sehat dan baik dengan maksimal, maka media tanam yang akan digunakan haruslah benar-benar diperhatikan. karena faktor terpenting untuk tumbuhnya tanaman adalah media tanam yang berkualitas dan baik.

Media tanam dapat dibedakan mejadi dua, yaitu media tanam organik dan anorganik. media tanam organik adalah media tanam yang menggunakan bahan organik yang pada umumnya menggunakan komponen dari organisme hidup. Sementara media tanam anorganik merupakan media tanam yang menggunakan bahan yang memiliki kandungan unsur mineral yang tinggi dan berasal dari proses pelapukan yang ada terdapat pada inti bumi.

Pohon kelapa yang biasa hidup di daerah tropis ini memiliki banyak sekali manfaat, semua bagian dari pohon kelapa berguna dan dapat kita manfaatkan untuk berbagai keperluan mulai dari buah, daun, batang sampai akarnya. Tapi tahukah kamu jika buah kelapa dapat menghasilkan zat tanin yang berbahaya bagi kesuburan tanah? Hal tersebut dapat terjadi apabila limbah sabut kelapa dibiarkan menumpuk dan tidak dikendalikan.

Bertempat di TPS 3R Pasar Cantik Ciputat, Tangerang Selatan, beberapa anggota Mapala STACIA UMJ bekerjasama untuk mengendalikan dampak buruk yang dihasilkan dari zat tanin tersebut. zat tanin akan dihilangkan dengan cara diolah dan difermentasi menjadi produk yang dapat dimanfaatkan seperti media tanam organik berupa Cocopeat, Cocohawk dan Cocofiber. Selain itu kegiatan ini juga dapat mengurangi penumpukan sampah sabut kelapa yang dihasilkan dari kegiatan pasar.

Cocopeat merupakan bahan organic alternatife yang dapat digunakan sebagai media tanam. Cocopeat memiliki sifat mudah menyerap dan menyimpan air. Ia juga memiliki pori-pori, yang memudahkan pertukaran udara dan masuknya sinar matahari. Kandungan Trichoderma molds-nya, sejenis enzim dari jamur, dapat mengurangi penyakit dalam tanah. Dengan demikian, cocopeat dapat menjaga tanah tetap gembur dan subur. Hal inilah yang membuat Cocopeat  banyak dipilih sebagai media tanam pengganti tanah.

Menggunakan cocopeat sebagai media tanam lebih baik dilakukan pada saerah yang memiliki curah hujan rendah. Air hujan yang berlebih dapat menyebabkan media tanam ini mudah membusuk sehingga dapat mengakibatkan datangnya penyakit pada tanaman. Untuk menghindari kemungkinan pembusukan tersebut, terlebih dahulu sabut kelapa direndam terlebih dahulu pada larutan fungisida. Pada produk cocopeat, setelah dilakukan pengayakan terlebih dahulu cocopeat tersebut difermentasi menggunakan cairan EM4 selama beberapa hari.

Proses pemanfaatan pada produk cocopeat tersebutakan diproduksi untuk masyarakat umum. Selain itu juga akan diteliti serta dikembangkan untuk kebutuhan-kebutuhan yang bersifat  keilmuan.

Cocopeat siap digunakan sebagai media tanam tanaman cantikmu!

 

penulis : Zaed Abdillah

Related Images: