Berbekal Tekad, Mapala Stacia UMJ Berhasil Menggapai Puncak Leuser

Ini puncak gunung Sinabung, Sumatera Utara, Agustus 1999. Ketika itu Mapala Stacia Melakukan Ekspedisi Leuser 99 di Aceh.

Karena situasi kurang kondusif pada saat itu, kami melakukan rapat Tim. Tujuh Orang dari kami, Arief, Adry, Lessy, Azis, Wahyu, Sulis dan saya sendir.

Waktu itu Aceh masih menjadi Daerah Operasi Militer. Di Medan tiap hari kami disuguhi berita berita genting suasana di Aceh, hingga di Sekretariat Mapala UMSU, Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara kami rapat dengan hasil membagi dua Tim.

Dengan niat kuat, “bismillahirrahmanirrahim” kami lanjutkan kembali niat ekspedisi. Tim pertama, Azis, Wahyu dan Lassy menjadi garda terdepan yang masuk ke Aceh melihat situasi langsung. Karena waktu itu komunikasi tidak secanggih ini. Kami masih menggunakan Handy Talky, berita HOAX yang dibesarkan pun berseliweran.

Jika tak punya nyali, maka selesai misi Ekspedisi ini, tentunya dengan perhitungan yang matang, “kami tak mau mati konyol.”

Jujur, selama melakukan Ekspedisi, inilah yang paling beresiko tinggi,. Karena selain berhadapan dengan alam selama berminggu minggu, kami juga berhadapan dengan psikologi masing masing. Masuk Aceh berarti siap mati,. Karena juga berhadapan dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Hal itu juga yang melandasi mengapa nama Ekspedisi tidak diberi embel embel NKRI. Karena nyawa taruhannya. Kami menyandingkan minat bakat naik ke gunung dengan studi penelitian mengidentifikasi herbarium dari kaki gunung hingga puncak gunung.

Saya yakin sampai hari ini belum ada Ekspedisi serupa di Taman Nasional itu.
Muda, gila dan berbahaya kami aplikasikan dalam muatan tulus membela kepentingan semesta.

Tim kedua saya, Adry, Sulis dan Arief harus manut dengan menjaga fisik di Sumatera Utara, caranya dengan mendaki 4 pilar yang populer di dunia Mapala di Medan. Alhamdulillah kami berhasil mendaki Pintau, Simpulan Angin, Gunung Sinabung dan Sibayak.

Kami yakin dan sadar, bahwa keselamatan jiwa kami tak lepas dari doa orang tua, kawan kawan di Mapala Stacia, serta kerabat yang menginginkan Ekspedisi ini sukses.

14 hari kami habiskan hari hari di dalam rimba raya Leuser, dengan mengidentifikasi puluhan burung, ratusan tanaman. Beban di pundak sudah menjadi risiko dari sebuah perjalanan panjang, hal itu kami berikan sebagai perwujudan cinta kami pada semesta.

STC. 97165. AH
22 Ramadhan 1441 H 

 

Penulis : Fadlik Al Iman

Related Images: