Menari Di Atas Kaldera Terbesar Dunia

Sebagian orang menganggap tarian tradisional  adalah hal yang kuno dan kurang menarik untuk dilestarikan karena tidak mengikuti perkembangan zaman. Padahal tarian tradisional merupakan kekayaan identitas budaya yang dimiliki bangsa Indonesia dan patut untuk dilestarikan.

Biasanya menarikan sebuah tarian tradisonal dilakukan diatas panggung pertunjukan seni budaya maupun pada acara-acara tertentu. Tapi lain halnya dengan Anggota Mapala STACIA UMJ yang membawakan tarian tradisional di atas kaldera terbesar di dunia. Siapa yang tidak mengenal gunung tambora ? Gunung yang terletak di Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat ini memiliki kaldera terbesar di dunia dengan diameter mencapai 7 KM dan kedalaman 1 KM akibat letusan dahysat pada tahun 1815.

Tarian yang dibawakan merupakan kebudayaan Betawi bernama “Nandak Ganjen”, yang memiliki arti nandak dalam bahasa betawi berarti menari, sedangkan ganjen berarti centil atau menggoda. Sehingga secara bahasa yaitu tarian yang cantil atau menggoda. Tari ini adalah bentuk ungkapan sukacita dan kebebasan oleh kaum muda yang menggambarkan anak yang menginjak remaja, yang ceria dan gembira.

Menari di atas kaldera gunung bukanlah hal yang mudah, cuaca yang terik membuat kaki terasa panas belum lagi keringat yang membasahi pakaian yang dikenakan. Tetapi hal tersebut tidak sedikitpun mengurangi rasa semangat kami untuk membawakan tarian dengan elok dan gemulai.

 

Oktavian Ardiansyah/STC.18349.RS

Related Images: